FLORES ISLAND
Flores adalah pulau besar yang indah sekaligus
menakjubkan. Sedikit orang yang tahu bahwa nama asli pulau ini adalah
Nusa Nipa (Pulau Ular). Terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Flores merupakan pulau yang panjang seluas 14.300 km² dan menyimpan
rahasia terbaik dunia, menunggu siapapun untuk datang dan
menjelajahinya.
Portugis yang mengawali penyebutan
Flores, yaitu dari kata Cabo de Flores yang artinya Tanjung Bunga.
Penamaan Flores telah ada selama empat abad yang lalu, bahkan berikutnya
Pemerintah Hindia Belanda enggan mengubahnya dan bertahan hingga saat
ini.
Bersama Alor dan Pantar,
Flores merupakan rangkaian dari cincin gunung api di Nusantara dan
secara geologis tidak stabil dimana hampir setiap tahun terjadi gempa.
Oleh karena itu, Flores adalah salah satu wilayah di Indonesia yang
rawan gempa dan hanya dapat ditandingi oleh Pulau Sumatera dan Pulau
Jawa. Akan tetapi, di balik geografisnya yang menjadi bagian dari
rangkaian gunung api, Flores menyembunyikan keindahannya di balik
bayangan hingar bangarnya Bali yang mendunia.
Gunung api berderet terbentang di pulau
sepanjang 450 km ini menciptakan bukit-bukit yang membentuk huruf V.
Permukaan tanah membumbung berujung tajam memamerkan kemegahan bukit dan
kaki gunung dimana di sanalah berdiam berbagai kelompok suku (ama). Warisan budaya dari zaman batu suku di Flores akan mencengangkan siapapun yang datang.
Saat ini banyak wisatawan hanya mengenal Labuan Bajo, lalu berujung pada kunjungan ke Pulau Komodo, Rinca dan Padar. Padahal, ketika Anda disodorkan keajaiban di Taman Nasional Komodo
TAMAN NASIONAL DAN DANAU KELIMUTU maka telah menunggu di bagian timur-nya kemegahan dan keindahan Flores
yang mengagumkan. Bukan tanah kering dan tandus melainkan bukit, gunung,
dan lembah menghijau yang sangat luar biasa.
Flores menyuguhkan beragam atraksi yang
takan pernah habis. Anda dapat berenang di lautannya yang membiru jernih
atau di danau dan air terjun yang masih alami, menyelam di salah satu
titik dari 50 tempat bawah air spektakuler, bermain kayak diantara
pantai mangrove dan tebing terjal. Di daratnya, Anda dapat menjelajahi
gua misterius dan disambut hangat masyarakat setempat melalui upacara
ritual. Budaya dan keramahannya sudah cukup membenamkan kesan mendalam
dan kenangan untuk diceritakan sepulangnya nanti.
Nah, apabila itu belum cukup maka Anda
dapat menerobos belantara pepohonan dan curamnya bukit untuk melihat
langsung kehidupan masyarakat adat dari zaman batu. Ya, desa tradisional
di Flores akan terus bertahan dari gerusan zaman yang dapat
mencerabutkan nilai-nilai nenek moyang. Di sini dibina kearifan lokal
dari rumah adat, cara menenun, meramu makanan, hingga sistem adat
kekeluargaan yang amat di junjung tinggi. Itu semua diikat atas dasar
kesamaan tempat tinggal atau kampung.
Pulau Flores dikelilingi pantai berpasir
putih, bahkan adayang pasir pantainya berwarna pink. Di bawah lautnya
Anda akan menemukan kehidupan bawah air paling eksotik di dunia.
Menyelaminya akan membawa Anda bertemu mantaray besar, lumba-lumba dan
ikan duyung. Untuk waktu tertentu paus dapat dilihat saat bermigrasi
melalui pantai timur Flores.
Pulau Flores tidak tersentuh selama
berabad-abad, dahulu dihuni manusia dan hewan prasejarah dimana yang
kini meninggalkan jejak memfosil. Belakangan, Flores telah menjadi pusat
perhatian dunia dengan ditemukannya hobbit flores atau Homo floresiensis, yaitu spesies manusia prasejarah yang ditemukan di Gua Liang Bua.
Di ujung timur Flores, Larantuka
terkenal dengan ritual minggu Paskah meneruskan warisan budaya Portugis
yang dibawa 500 tahun lalu. Sedangkan di Lembata, penghuni pulau
memburu paus dengan menggunakan tangan berbekal tombak, melompat dari
perahu kecil lalu menghujamkannya ke tubuh paus.